Cara Menyilangkan Tanaman cukup mudah dimana kita akan mendapatkan jenis yang berbeda jika kita mengawin silangkan tanaman yang belum pernah di silang.
Caladium atau yang lebih di kenal dengan keladi adalah dari jenis hybrid yaitu hasil perkawinan silang antara dua atau beberapa jenis keladi dengan karakteristik tertentu sehingga dihasilkan anakan dengan karakteristik yang berbeda dengan kedua atau beberapa induk.
Berikut Cara Menyilangkan Tanaman Keladi.
Contents
Cara Menyilangkan Tanaman Keladi
Kita akan mulai belajar Cara menyilangkan tanaman atau mengawin silangkan keladi, Sehingga dihasilkan anakan yang cantik berbeda karakteristiknya dengan kedua induknya.
1.Mempunyai Dua Induk
Untuk Mengawinsilangkan keladi tentunya kita harus mempunyai dua indukan keladi yang berbeda karakteristiknya.
Kita akan memakai keladi jenis pink love dan keladi jenis wild white sebagai indukannya dan tentunya keduanya harus dalam masa berbunga yang sama.
2.Menentukan Waktu Yang Tepat
Langkah selanjutnya adalah mencari timing yang pas yaitu bunga keladi yang digunakan sebagai pejantan harus sudah ada serbuk sarinya.
Sedangkan bunga keladi yang digunakan sebagai betina harus belum mekar atau belum terdapat serbuk sari pada tangkai sarinya.
Pastikan putik pada bunga betina sudah benar-benar matang dengan ciri-cirinya sudah menggembung penuh, Tetapi bagian atasnya belum mekar.
Bunga keladi termasuk dalam kategori bunga sempurna yaitu terdapat kelamin jantan dan kelamin betina dalam satu bunga sehingga mudah untuk di kawin silangkan.
Prinsip hybridization crossing atau kawin silang adalah mengambil serbuk sari dari bunga jantan untuk dioleskan pada putik bunga betina.
3.Siapkan Alat dan Bahan
Selanjutnya siapkan alatnya yaitu gunting atau alat potong lainnya.
Kemudian siapkan juga katenbad sebagai alat untuk mengolesnya.
Baca juga: Jenis-jenis tanaman hias keladi
4.Buka Bagian Dari Pelindung Putik
Pertama kita buka perlindung dari putik nya kita gunting saja cover pelindung ini dengan hati-hati.
Di sini gunting sifatnya opsional kita bisa pakai pisau, Cutter atau pun Menggunakan jari,
Pada intinya Bagaimana kita bisa membuka cover dari putik dengan mudah, Ketika menggunting, Usahakan jangan sampai mengenai butiknya.
Karena luka pada putik dapat menyebabkan kegagalan dalam proses perkawinan bahkan bisa mengakibatkan busuk.
Gunting secara pelan-pelan sehingga kulit putih dapat di buang.
Pada permukaan putik terdapat cairan lengket fungsinya untuk merekatkan serbuk sari agar menempel pada putik.
5.Mengambil Serbuk Sari
Langkah selanjutnya kita ambil serbuk sari dari bunga yang dijadikan sebagai pejantan memakai katenbat.
Katenbat bersifat opsional kita bisa memakai kuas yang lembut atau bahkan cuma memakai jari.
Apabila serbuk sarinya banyak apalagi kalau dari jenis keladi yang bagus dan langka anda bisa menyimpannya untuk digunakan lagi dalam penyerbukan atau perkawinan silang lainnya.
5.Pencampuran Serbuk Sari dan Putik
Setelah serbuk sari di ambil kemudian oleskan secara perlahan pada putik secara merata.
Ketika mengoles, Usahakan jangan terlalu menekan putik karena dikhawatirkan biji pada putik pecah yang menyebabkan gagalnya perkawinan silang.
Jika dirasa belum cukup kita ambil lagi untuk dioleskan pada putik sampai semua bagiannya terkena serbuk sarinya oles tipis tipis yang penting merata dan tercover Sari semua.
Setelah kita rasa cukup biarkan putik yang sudah dioles serbuk sari selama beberapa saat kemudian taruh di tempat yang sekiranya tidak terkena air hujan langsung tetapi masih terkena cahaya matahari bila diperlukan.
6. Melindungi Putik
Tutup menggunakan plastik tanpa diikat bagian bawahnya untuk melindungi dari air hujan, Plastik juga berfungsi untuk melindungi atau untuk berjaga-jaga agar silangan kita tidak terkena serbuk sari dari bunga lain.
Terlihat pakal biji sudah mulai tumbuh walaupun belum berkembang membesar sepenuhnya.
Tanggkai serbuk sari juga sudah lepas dari putik, ini tinggal kita rawat sambil kita tunggu membesar.
Contoh putik yang sudah berkembang menjadi buah keladi dengan banyak biji di dalamnya ini kira-kira 1 bulan setelah penyerbukan dan tidak lama lagi sudah bisa panen.
Pada tahap ini harus selalu waspada mengantisipasi adanya hama, terutama semut.
Ingin pelatihan hidroponik? klik disini